Khadijah binti Khuwailid
ibn Asad ibn Abdul Uza ibn Qushay ibn Kilab adalah seorang wanita yang
bijaksana, terhormat dan pandai. Ia berasal dari keluarga Bani Quraisy yang
paling terkemuka dan sangat kaya raya, sehingga lelaki dari kaumnya banyak yang
berlomba-lomba untuk mempersuntingnya.
Suatu ketika Khadijah
mendengar kabar tentang sosok Muhammad. Ia mendengar bahwa Muhammad adalah
orang yang jujur, sangat menjaga amanah dan memiliki akhlak yang mulia. Maka,
Khadijah pun mengutus seseorang untuk
menemui Muhammad dan menawarkan kepadanya untuk ikut serta mendagangkan
barang-barang Khadijah ke negeri Syam. Muhammad pun menerima tawaran tersebut,
dan berangkat ke negeri Syam untuk berdagang ditemani oleh seorang budak
laki-laki Khadijah yang bernama Maesarah. Selama perjalanan tersebut , Maesarah
melihat beberapa tanda dan kemukjizatan yang menunjukkan keagungan diri
Muhammad. Salah satu tanda yang terlihat
oleh Maesarah saat mereka berada di kota Basra, dalam perjalanan pulang mereka
dari Syam. Ketika itu beliau sedang
beristirahat sambil berteduh di bawah sebuah pohon. Tiba-tiba seorang Pendeta
dating menemui Maesarah dan berkata, “Sungguh, tidak ada seorang pun berteduh
di bawah pohon ini, kecuali ia seorang Nabi.” Kemudian, pendeta itu bertanya
kepada Maesarah, “Apakah di kedua matanya terdapat warna kemerah-merahan?”
Maesarah menjawab, “Benar!” lalu Pendeta itu berkata lagi, “Kalau begitu,
jangan meninggalkannya, karena dia adalah seorang Nabi, yakni penutup para
Nabi.” Selain tanda tersebut, Maesrah juga selalu melihat adanya dua malaikat
yang selalu melindungi Muhammad dari panas matahari ketika teriknya sangat
menyengat.
Dikisahkan pula bahwa,
keuntungan yang diperoleh Khadijah dari Muhammad sangat berlipat. Karena itu
Khadijah pun memberikan upah atau hasil yang berlipat pula kepada
Muhammad.
Maka, sekembalinya ke
Mekah, Maesarah pun menceritakan semua hal yang dilihatnya kepada Khadijah.
Cerita Maesarah tersebut semakin memperkuat keluhuran budi dan tingginya keagungan
pribadi Muhammad yang selama ini dilihat oleh Khadijah. Karena itu Khadijah pun
bermaksud meminang Muhammad sebagai suaminya. Khadijah kemudian mengutus
sahabatnya, Nafisah binti Minyah, untuk menyampaikan maksudnya kepada Muhammad. Muhammad pun menerima
pinangan Khadijah dan menikah dengannya. Menurut sebagian besar ulama,
pernikahan tersebut trjadi pada saat Muhammad berusia 25 tahun.
Khadijah memiliki
kedudukan yang mulia di hati Muhammad. Hal itu karena Khadijah memiliki
sifat-sifat terpuji dan mulia. Karena, itu di kalangan kaumnya ia dikenal
sebagai “Perempuan suci dan Terpelihara.” Dari perempuan mulia inilah keturunan
Muhammad, kecuali Ibrahim. Ibrahim lahir dari Rahim Mariah Qibthiyyah.
Menurut kesepakatan Ulama
dan ahli sejarah, dari pernikahannya dengan Khadijah, Muhammad dikaruniai anak
laki-laki, yaitu Qasim. Anak ini meninggal pada saat masih kecil. Setelah
Qasim, Muhammad berturut-turut dikaruniai empat orang puteri, yaitu Zainab,
Ruqayyah, ummu Kultsum dan Fatimah. Kemudian yang terakhir adalah Abdullah.
Para ulama sepakat bahwa semua anak laki-laki Muhammad meninggal pada saat
masih kecil. Sedangkan putri-putri beliau tumbuh sampai dewasa dan sempat
mengalami masa kenabian ayahandanya. Mereka semua memeluk Islam dan ikut
berhijrah bersama beiau.
Pernikahan ini terus
bertahan sampai Khadijah meninggal dunia pada usia 65 tahun. Sementara usia
Muhammad saat itu menjelang 50 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar