Jumat, 06 Oktober 2023

JANGANLAH KAMU BERTEMAN, KECUALI ......

Sahabat Rosululloh yang mulia, Ibnu Mas'ud rodhiyallohu anhu pernah berkata :

"Janganlah kamu berteman, kecuali bersama dengan orang yang membantu/menolongmu untuk (selalu) mengingat Alloh."

[ Kitab AZ-ZUHUD (1/126), karya Al-Imam Abu Dawud rohimahulloh) 

Catatan :

1. Pembahasan masalah ini, sudah sering disampaikan. 

Dan benarlah apa yang disampaikan Sahabat Nabi yang mulia tersebut di atas. 

Ya, janganlah kita memilih sembarang teman, karena siapa pun teman kita, pasti akan memberikan pengaruh kepada kita, baik pengaruh yang baiknya ataupun yang jeleknya.

2. Dalil-dalil yang menunjukkan hal itu pun sangat banyaknya. 

Diantaranya adalah apa yang difirmankan oleh Alloh ta'ala di dalam Al-Qur'an :

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

"Teman-teman akrab pada hari itu (yakni di hari kiamat nanti), sebagiannya akan menjadi musuh bagi sebagian yang lainnya, kecuali orang-orang yang bertakwa." [QS Az-Zukhruf : 67]

Yakni, teman-teman akrab/dekat kita ketika di dunia, terkadang di akhirat nanti justru akan menjadi musuh, kecuali orang-orang yang bertakwa, yakni kecuali jika pertemanan/persahabatan yang kita bangun di dunia ini dasarnya/pondasinya adalah ketakwaan, bukan semata-mata karena perkara dunia, wallohu a'lam bis showab. 

Demikian pula, Nabi shollallahu alaihi wa sallam juga pernah bersabda :

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk itu seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang tukang pandai besi.

Adapun dari penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap akan mendapatkan bau harum darinya.

Sedangkan dari tukang pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, engkau akan tetap mendapatkan bau busuk dari asapnya yang tak sedap." (HR. Imam Al-Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Dalam hadits lainnya, Nabi shollallahu alaihi wa sallam juga bersabda :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

"Seseorang itu sesuai dengan agama teman dekatnya. Karena itu hendaknya salah seorang dari kalian melihat/memperhatikan, siapakah yang dia jadikan sebagai teman dekatnya." 

(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi , dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rohimahulloh dalam *Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

3. Demikianlah. Dalil-dalil itu semua menunjukkan, betapa seorang muslim itu sepantasnya selalu memperhatikan siapa teman-teman dekatnya. 

Termasuk dalam hal ini adalah : Perhatikanlah, siapakah (calon) istri atau suami kita, guru-guru agama kita dan anak-anak kita, juga teman-teman bermain kita, siapakah teman duduk/ngobrol kita, dan sebagainya.

Jadi, janganlah kita berteman dengan itu semua, kecuali dengan mereka yang selalu mengingatkan kita kepada Alloh dan kehidupan di akhirat nanti.

Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala memilihkan dan mendekatkan kepada kita, teman-teman dekat atau sahabat-sahabat dekat yang sholih dan sholihah, yang selalu mengingatkan kita kepada Robb kita dan hari akhirat. 

Kami (penulis) juga berharap, semoga kami bisa menjadi teman dan sahabat yang baik untuk kaum Muslimin semuanya, yang biasa membaca dan mendapatkan tulisan pada Fawaid yang kami sampaikan pada setiap pagi hari seperti ini ......

Nas-alulloha At-Taufiq wal Istiqomah .....

Surabaya, Selasa pagi yg sejuk, 17 Robi'ul Awal 1445 H / 3 Oktober 2023 M

✍  Akhukum fillah, Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby