Kamis, 06 Oktober 2011

Masa Penyusuan Muhammad


       Sudah menjadi kebiasaan masyarakat perkotaan Arab kala itu, terutama dari kalangan bangsawan, menyusukan bayi-bayi mereka kepada para wanita dusun atau kampong yang berada di pedalaman. Hal itu, mereka maksudkan untuk menghindarkan anak-anak mereka dari berbagai macam penyakit  perkotaan, memperkuat fisik mereka, membiasakan dan mendidik mereka agar mandiri semenjak kecil, tidak bergantung kepada orang tua. Selain itu, untuk menjaga kefasihan logat bahasa Arab mereka.
       Demikian pula dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau  disusui oleh Halimah binti abi Dzuaib as-Sa’diyah. Dalam masa penyusuannya ini, si kecil Muhammad tinggal bersama Halimah di rumahnya di perkampungan Bani Sa’ad selama kurang lebih enam tahun. Setelah itu ia dikembalikan ke pangkuan ibundanya.
       Selama berada dalam asuhan Halimah Sa’diyah,  terjadi banyak hal yang merupakan wujud dari barakah, perhatian dan perlindungan Allah terhadap beliau. Halimah Sa’diyah menceritakan bahwa selama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyusu kepadanya, air susu payudaranya tak pernah berhenti mengalir. Sehingga Rasulullah dan anak kandungnya sendiri dapat meminum air susunya sampai puas. Padahal, sebelum itu anak kandungnya sering menangis kelaparan karena air susunya tidak mengalir. Bahkan karena tangisnya  terkadang ia dan keluarganya tidak bisa tidur. Disebutkan juga bahwa binatang tunggangan keluarganya yang sebelumnya tidak pernah mengalirkan air susu, semenjak keberadaan Muhammad di keluarganya, binatang-binatang itu senantiasa menghasilkan air susu yang segar, sehingga ia dan suaminya pun selalu kenyang. 
       Disebutkan juga, bahwa selama penyusuannya kepada Halimah, pertumbuhan fisik Rasulullah terlihat sangat cepat. 

Sumber: Biografi Rasulullah oleh DR. Mahdi Rizqullah Ahmad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar